INFERENSI - MATEMATIKA DISKRIT
Misalkan diberikan beberapa proposisi. Kita dapat menarik
kesimpulan baru dari deret proposisi disebut infernsi (inference).
Terdapat
sejumlah kaedah inferensi, beberapa
diantaranya adalah
sebagai berukut:
1. Modus ponen atau law of datechment
Kaedah ini didasarkan pada tautologi ( pÙ ( p → q )) →q,
yang dalam hal ini, p dan p → q adalah hipotesis, sedangkan q adalah konklusi.
Kaedah modus ponen dapat ditulis dengan cara”
p → q è hipotesis 1
p è
hipotesis 2
\ q è konklusi
Symbol \ Dibaca sebagai “
jadi” atau karena itu modus ponen menyatakan bahwa jika hipotesis p dan
implikasi p → q benar
,maka konklusi q benar.
2. Modus
Tollen
Kaedah ini
didasarkan dari pada tautologi
[~qÙ ( p
→ q )] → ~ p. Kaidah ini ditulis dengan cara
p → q : jika n bilangan ganjil,
maka n2 adalah bilangan ganjil
~q
: n2 bukan bilangan
ganjil
\
~ p : n bukan bilangan ganjil atau n
bil genap
3.
Silogisme Hipotesis
Kaidah ini didasarkan pada tautology
[ ( p → q)Ù( q → r)] →(
p → r ). Kaidah silogisme ditulis dengan cara :
p → q
q→ r
\
p → r
4.
Silogisme Disjungtif
Kaidah ini didasarkan pada tuatologi
[ ( p Úq )Ù~ p ] → q . Kaidah ini ditulis dengan cdara:
pÚq
~p
\ q
5.
Simplifikasi
Kaidah ini
didasarkan pada tautology (p Ùq) ®p, yang dalam hal ini, p dan q adalah hipotesis, sedangkan p adalah
konklusi. Kaidah simplikasi ditulis dengan cara:
pÙq
\ p
6.
Penjumlahan
Kaidah ini di dasarkan pada tautology
p → (pÚq
). Kaidah penjumlahan ditulis dengan cara :
p
\
pÚq
7.
Konjungsi
Kaidah ini didasarkan pada tautology
((p) Ù
(q) ) → (pÙ
q). (artinya, Jika hipotesis p benar dan hipotesis q benar,
maka konklusi p dan q benar) . Kaidah konjungsi ditulis dengan
cara :
p
q
\
pÙ q
Argumen
Argumen adalah suatu deret proposisi yang di tulis sebagai
p1
p2
:
:
pn
\
q
yang dalam hal ini p1 p2,…..pn
disebut hipotetis ( atau premis ) dan q disebut konkluksi.
Argumen ada yang sahih ( valid), Catatlah bahwa kata “valid” tidak sama
maknanya dengan “benar” (true).
Definisi.
Sebuah argumen dikatakan valid/sahih jika konklusi
benar bila mana semua hipotesisnya benar; sebaliknya argument dikatakan
palsu ( fallacy atau invalid).
Jika argument sahih, maka kadang-kadang kita mengatakan
bahwa secara logika konklusi mengikuti hipotesis atau sama dengan
memperlihtkan dengan bahwa implikasi
(p1 Ù
p2 … Ù
pn) → q
adalah benar (yaitu, sebuah tautology). Aargument yang palsu
menunjukan proses penalaran yang tidak benar.
Komentar
Posting Komentar